Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku terharu saat mendengar langsung cita-cita para siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama Sentra Paramita, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada yang ingin jadi guru, ada juga yang ingin jadi dokter. Saya optimistis program Bapak Presiden Prabowo berjalan sukses karena sangat membantu masyarakat, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujar AHY dalam kunjungan ke sekolah tersebut, Senin, 28 Juli 2025.
Sekolah Rakyat Paramita di Lombok Barat merupakan satu dari 159 sekolah rakyat yang dibuka secara bertahap pada 2025. Sekolah ini menampung 100 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tersebar di 10 kecamatan.
AHY meninjau langsung fasilitas sekolah yang saat ini masih bersifat sementara. Dalam kunjungannya, ia melihat asrama siswa, empat ruang kelas, serta sarana olahraga seperti lapangan basket, sepak bola mini, dan takraw.
“Saya lihat fasilitasnya cukup nyaman. Ada laboratorium bahasa, ruang kelas, asrama yang layak, dan makanan bergizi. Saya yakin para siswa akan betah belajar di sini,” katanya.
Ia juga mengapresiasi peran guru, pendamping, serta kurikulum yang dinilainya menunjang proses pembelajaran.
Paramita Mataram sebelumnya merupakan panti sosial yang dikonversi menjadi sekolah rakyat dan difasilitasi oleh Kementerian Sosial. AHY menegaskan bahwa sekolah rakyat dirancang untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.
“Sekolah ini tidak hanya membentuk SDM yang cerdas, tapi juga sehat secara fisik dan mental. Dengan fasilitas asrama dan makanan bergizi, siswa diharapkan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ucapnya.
Lebih jauh, AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang dimaksud kementeriannya tidak hanya sebatas proyek fisik seperti jalan dan jembatan, tapi juga mencakup pembangunan sumber daya manusia.
“Infrastruktur SDM lewat sektor pendidikan adalah pondasi penting bagi kesejahteraan rakyat,” ujar AHY.
