Pemerintah Kota Bandar Lampung mengklaim realisasi Anggaran Pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bandar Lampung di tahun 2024 mencapai 83,76 persen.
Hal ini terungkap dalam rapat paripurna pertanggungjawaban APBD 2024 di ruang rapat paripurna DPRD Bandar Lampung, Selasa (1/7/2025).
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, laporan APBD 2024 telah diaudit oleh BPK RI, hasilnya Pemkot Bandar Lampung mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
“Ini menunjukkan pengelolaan keuangan telah sesuai aturan dan prinsip transparansi,” ujarnya.
Dalam penjabarannya, Pendapatan dan Belanja Daerah pada 2024 dianggarkan sebesar Rp2,95 triliun, dan terealisasi Rp2,47 triliun atau 83,76 persen.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai Rp716,58 miliar atau 66,16 persen dari target.
Sementara pendapatan transfer dari pusat dan antar daerah terealisasi 93,97 persen.
Kemudian belanja daerah dianggarkan Rp2,93 triliun, dengan realisasi sebesar Rp2,43 triliun atau 82,80 persen.
Rinciannya:
1. Belanja Operasi: Rp2,06 triliun dari anggaran Rp2,46 triliun (83,52%)
2. Belanja Modal: Rp353,59 miliar dari Rp447,48 miliar (79,02%)
3. Belanja Tak Terduga: Rp15,44 miliar dari Rp19,66 miliar (78,56%)
Selain itu, Pembiayaan dan Surplus
Realisasi penerimaan pembiayaan tercatat Rp17,89 miliar (64,15%) dari target Rp27,89 miliar.
Pengeluaran pembiayaan sebesar Rp38,58 miliar (92,96%) dari target Rp41,50 miliar.
Menurut Eva Dwiana, Pemkot mencatat surplus anggaran sebesar Rp39,50 miliar, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) mencapai Rp18,81 miliar.
“SILPA ini akan menjadi modal awal pelaksanaan APBD tahun berikutnya dan menjaga kesinambungan program pembangunan,” katanya.
Bunda Eva mengungkapkan, laporan pertanggungjawaban ini bukan hanya sebatas memenuhi regulasi, tetapi sebagai bentuk transparansi dan playanan menjaga serta membangun kepercayaan publik.
“Kami ingin anggaran yang dibelanjakan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tandasnya. (*)
