Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, mengapresiasi capaian deflasi signifikan pada sektor pendidikan di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.
Menurut Deni, kondisi ini menjadi fenomena baru yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
“Deflasi hingga 15 persen di era Gubernur Rahmat Mirzani Djausal ini belum pernah terjadi belasan tahun terakhir. Dari data BPS, ada empat subkelompok pendidikan yang dicatat, dan dua di antaranya mengalami deflasi tajam, yaitu pendidikan dasar serta anak usia dini minus 1,77 persen, dan pendidikan menengah anjlok hingga minus 51,23 persen,” kata Deni, Selasa (2/9).
Namun berbeda dengan jenjang lainnya, pendidikan tinggi justru mencatat kenaikan biaya sebesar 11,95 persen. Bagi Deni, perubahan struktur biaya pendidikan ini memberi dampak besar terhadap perputaran ekonomi masyarakat.
Ia menilai, kebijakan penghapusan uang komite dan pemberian subsidi pendidikan yang dijalankan sejak awal 2025 menjadi faktor utama penekan beban keluarga di Lampung.
“Ini jadi angin segar bagi masyarakat. Kebijakan Gubernur tentang penghapusan uang komite dan subsidi pendidikan terbukti meringankan orang tua, sekaligus menggerakkan ekonomi. Komisi V memberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung yang bersama DPRD telah bekerja keras menghadirkan kebijakan pro-rakyat,” jelas politisi Demokrat tersebut.
Deni optimistis, capaian ini juga akan mendorong kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung di masa mendatang.
“Tentu semua pihak harus ikut mengawal. Kalau ada yang kurang, mari sama-sama kita koreksi. Tapi kalau baik, harus kita dukung agar manfaatnya lebih luas,” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year on year/yoy) Lampung pada Agustus 2025 tercatat 1,05 persen, turun dibanding periode sama tahun lalu sebesar 2,33 persen. Inflasi masih dipicu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,12 persen, terutama bawang merah, beras, dan tomat.
Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami inflasi tinggi 6,76 persen. Yang paling menonjol, kelompok pendidikan justru menyumbang deflasi 0,98 persen, seiring kebijakan restrukturisasi biaya pendidikan yang dijalankan Pemprov Lampung.