Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriah, menyoroti kasus penemuan bayi perempuan yang ditelantarkan di teras warung makan di Lampung Tengah sebagai potret memprihatinkan dari kondisi sosial yang harus segera dibenahi.
“Peristiwa ini menyentuh nurani kita semua. Ini bukan hanya soal bayi yang ditinggalkan, tapi juga cermin dari situasi sosial yang harus kita benahi bersama,” ujar Khoiriah, Selasa (1/7/2025).
Sebagai pegiat isu perempuan dan demokrasi, Khoiriah menegaskan pentingnya sistem perlindungan terhadap perempuan, terutama mereka yang berada dalam tekanan dan rentan mengalami krisis, agar tidak lagi mengambil keputusan ekstrem seperti meninggalkan bayinya.
“Kita harus memastikan hadirnya sistem perlindungan yang mencegah kejadian seperti ini. Setiap anak berhak lahir dalam kasih sayang, perlindungan, dan masa depan yang layak,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang bayi perempuan ditemukan dalam kondisi terlantar di teras sebuah warung milik Widia Ningsih di Kampung Sri Basuki, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Jumat (20/6/2025) dini hari. Saat ditemukan, bayi tersebut terbungkus handuk berwarna merah.
Bayi tersebut sempat menjalani perawatan awal di puskesmas setempat sebelum dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, untuk penanganan medis lebih lanjut.
Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, turut memberikan perhatian terhadap kasus ini. Ia bahkan memberi nama bayi tersebut Hana Aisyah Qaisarah dan memastikan bahwa sang bayi akan berada di bawah pengawasan negara serta lembaga sosial.
“Negara hadir untuk menjamin hak-hak anak, termasuk dalam kasus ini. Kita akan pastikan bayi ini mendapatkan perlindungan terbaik,” ujar Jihan.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas orang tua bayi serta motif di balik penelantaran tersebut.
