Perekonomian Provinsi Lampung mencatat kinerja positif pada triwulan I-2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung atas dasar harga berlaku mencapai Rp121,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp69,56 triliun.
Secara tahunan (year-on-year), ekonomi Lampung tumbuh 5,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi disumbang sektor Jasa Lainnya dengan 9,66 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa melonjak hingga 12,96 persen.
Meski begitu, secara triwulanan (quarter-to-quarter) ekonomi Lampung mengalami kontraksi 1,11 persen. Kontraksi terdalam terjadi pada sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 10,65 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah turun signifikan hingga 39,78 persen.
Menanggapi capaian itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki, memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemprov Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal (RMD) dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela Chalim.
“Pertumbuhan ekonomi Lampung yang tinggi ini tentu kita apresiasi. Pemerintahan RMD dan Jihan harus terus didukung agar capaian ini bisa dipertahankan. Daya beli masyarakat juga perlu ditingkatkan karena itu aspek penting menjaga stabilitas ekonomi daerah,” ujar Ahmad Basuki, Selasa (5/8).
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi anggaran daerah dengan target pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, Lampung punya peran strategis untuk menopang target pertumbuhan nasional yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen.
“APBD harus jadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat,” tegasnya.
Ahmad Basuki juga menyoroti potensi Lampung di sektor pertanian. Ia menyebut kebijakan Presiden Prabowo yang fokus pada ketahanan pangan menjadi momentum bagi Lampung untuk mengambil peran lebih besar sebagai lumbung pangan nasional.
“Lampung ini memang wilayah pertanian dan penyuplai utama pangan nasional. Dengan adanya kebijakan serap gabah oleh Bulog, seharusnya sektor pertanian Lampung semakin terdorong dan memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
