Keberhasilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan menjadi perhatian Komisi II DPRD Provinsi Lampung saat melakukan kunjungan kerja ke DPRD DIY, Rabu (25/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Lis Dwi Rahmawati, menjelaskan bahwa kekuatan sektor pariwisata Yogyakarta tidak hanya terletak pada destinasi unggulan, tetapi juga pada kolaborasi antar-pelaku usaha, penguatan ekonomi kreatif, serta pemanfaatan teknologi digital.
“Yogyakarta tidak hanya menjual destinasi, tetapi membangun ekosistem yang memungkinkan pelaku usaha kecil tumbuh bersama. Salah satunya melalui kolaborasi antar-destinasi dan penguatan promosi digital,” ujar Lis.
Menurutnya, proses penguatan ekosistem ini memerlukan waktu dan konsistensi. Hasilnya terlihat dari pertumbuhan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang naik rata-rata 15 persen hingga Mei 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Lis juga menyoroti peran platform digital seperti Visiting Jogja dalam memudahkan akses informasi bagi wisatawan sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelaku UMKM dan desa wisata.
“Fokus kami memperluas kolaborasi antara destinasi, pelaku ekonomi kreatif, dan teknologi digital. Dukungan ini juga menyasar pengembangan desa wisata dan UMKM lokal,” kata Lis.
Ia menambahkan, strategi tersebut sejalan dengan visi Sri Sultan Hamengkubuwono IX sejak 1990 yang menetapkan Yogyakarta sebagai kota wisata, kota pelajar, dan kota budaya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Lampung, Fauzi Heri, mengapresiasi pendekatan holistik yang diterapkan DIY dalam pengembangan sektor pariwisata. Ia menilai pola tersebut bisa menjadi rujukan untuk diterapkan di Lampung.
“Model kerja sama lintas sektor, pemberdayaan UMKM, hingga digitalisasi promosi yang diterapkan di Yogyakarta bisa menjadi inspirasi bagi Lampung dalam mempercepat pemulihan pariwisata dan memperluas pemerataan ekonomi daerah,” kata Fauzi.
Kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan untuk menjajaki peluang kerja sama antardaerah, khususnya dalam pengembangan program budaya, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
DPRD Lampung berharap kunjungan ini menjadi awal dari sinergi antarwilayah dalam mengembangkan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.