Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki, menyoroti potensi strategis Lampung di sektor pertanian sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi triwulan I-2025. Berdasarkan data BPS, ekonomi Lampung tumbuh 5,47 persen year-on-year, meskipun ada kontraksi kecil dibanding triwulan sebelumnya.
Ahmad Basuki menilai kebijakan ketahanan pangan nasional yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, seperti penugasan serap gabah oleh Bulog, menjadi momentum penting bagi Lampung untuk memperkuat peran sebagai lumbung pangan nasional.
“Lampung secara geografis merupakan wilayah pertanian dan penyuplai utama kebutuhan pangan nasional. Maka kebijakan strategis seperti penyerapan gabah harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Ahmad Basuki, Selasa (5/8).
Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya soal angka, tetapi juga harus berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan penguatan sektor unggulan daerah. Menurutnya, penganggaran APBD harus digunakan sebagai daya ungkit pertumbuhan ekonomi, termasuk mendorong sektor pertanian dan ekspor komoditas lokal.
Dengan dukungan DPRD dan kebijakan strategis pemerintah pusat, Ahmad Basuki optimistis Lampung mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kontribusinya terhadap target pertumbuhan nasional sebesar 8 persen.
