I Made Suarjaya Kecam Tindakan Berutal Aparat Saat Demo Harga Singkong

Oplus_131072

Aksi unjuk rasa yang digelar oleh petani singkong dan mahasiswa di depan pintu masuk komplek perkantoran Pemerintah Provinsi Lampung, Senin (tanggal lengkap perlu ditambahkan), berujung ricuh. Bentrokan terjadi saat peserta aksi melempar batu ke arah aparat kepolisian, yang kemudian dibalas dengan tembakan water canon dan gas air mata.

Kericuhan tersebut mengakibatkan korban dari kedua belah pihak. Sedikitnya dua anggota kepolisian mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Sementara di pihak demonstran, sejumlah peserta aksi juga mengalami luka. Salah satu korban yang terdampak serius adalah Nengah Candra, Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Lampung. Ia dikabarkan pingsan usai diduga mendapat tindakan kekerasan dari aparat.

Menurut kesaksian di lokasi, kericuhan terjadi setelah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menerima perwakilan demonstran untuk berdialog. Saat itu, Nengah Candra yang sedang duduk di tangga kompleks kantor gubernur, didatangi beberapa aparat dan mengalami dugaan pemukulan hingga tidak sadarkan diri.

Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, I Made Suarjaya, langsung mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah A. Dadi Tjokrodipo, tempat korban dirawat. Ia menyatakan korban mengalami sesak napas hingga pingsan dan membutuhkan perawatan lanjutan.

“Saya, selaku anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung, mengecam tindakan represif aparat kepada para pendemo hingga menyebabkan jatuhnya korban,” ujar Made Suarjaya kepada wartawan.

Di sisi lain, Gubernur Lampung dinilai bersikap humanis karena telah bersedia menemui perwakilan massa aksi untuk berdialog secara langsung.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait insiden tersebut.

Exit mobile version