Anggota Komisi II DPR RI, Fauzan Khalid, menekankan pentingnya pendidikan politik diberikan sejak dini. Ia mendorong pemerintah dan lembaga pendidikan untuk bekerja sama mengintegrasikan pendidikan politik ke dalam kurikulum sekolah.
“Pendidikan politik sejak dini dapat membantu generasi muda memahami pentingnya partisipasi politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Fauzan saat menyampaikan keynote speech dalam sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) bersama KPU di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin 27 Oktober 2025
Fauzan berharap pendidikan politik berkelanjutan akan melahirkan masyarakat yang sadar politik dan aktif membangun demokrasi. Menurut dia, sekolah merupakan tempat strategis untuk memulai sosialisasi karena kurikulum kewarganegaraan dan politik dapat membantu siswa memahami peran mereka sebagai pemilih di masa depan.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan NTB II itu menambahkan, sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui kegiatan nonformal seperti diskusi publik, seminar, dan lokakarya. Ia menilai media massa, termasuk media sosial, memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi politik yang edukatif.
“Karena itu, penting bagi media untuk menyajikan informasi akurat dan mendidik. Namun informasi yang diterima, terutama di media sosial, hendaknya dicek dulu kebenarannya. Baca keseluruhan isi beritanya, cek sumbernya, dan cek juga referensi dari sumber lain yang terpercaya,” ujar Fauzan.
Menurutnya, metode sosialisasi pendidikan politik perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pendekatan lokal dan partisipatif dinilai lebih efektif dibanding cara top-down.
“Sosialisasi pendidikan politik harus menjadi prioritas bagi semua pihak, termasuk KPU. Hanya dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, kita dapat mencapai tujuan bersama menciptakan masyarakat sadar politik dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Fauzan.
