Ikatan Keluarga Alumni Universitas Indonesia Negeri (IKA UIN) Raden Intan Lampung menggelar diskusi publik Evaluasi Menyeluruh Sistem Demokrasi Kepemiluan dari Hulu ke Hilir dari Pilpres hingga Pilkades di Bandar Lampung, Sabtu (28/12).
Diskusi Publik yang dibuka Ketua IKA UIN Raden Intan Lampung Ahmad Bastian dan dimoderatori Ali Imron, menghadirkan narasumber Anggota DPR RI Dr. Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, Bupati Lampung Tengah Terpilih dr. Ardito Wijaya.
Doli menyampaikan agar perguruan tinggi hendaknya lebih membuka ruang turut serta mencari format terbaik dalam sistem Pemilu dan Pilkada. Wacana perbaikan sistem Pemilu dipilih DPRD belum lama ini dikemukakan Presiden Prabowo pada acara Golkar.
Dikatakan, selain tidak efisien dan tak efektif, modal pemilu/pilkada yang dilaksanakan sangat menyita waktu pikiran dan anggaran yang cukup besar.
“Perguruan Tinggi dan kalangan akademisi Jangan terjebak hitam putih pilkada. Langsung atau tidak langsung. Silahkan lingkungan perguruan tinggi melakukan study konkrit guna mencari demokrasi punya kita,” ujar politisi Golkar ini.
Sementara itu, Peneliti Rakata Institute Eko Kuswanto menyatakan, jika harus dilakukan penghematan dalam Pilpres dan Pilkada elemen yang dapat dihilangkan adalah debat. Pasalnya, prilaku pemilih dengan berpenghasilan lebih dari 5 juta, angka keterpengaruhannya karena debat hanya 5 persen.
“Sedangkan pemilih dengan penghasilan kurang dari 5 juta, yang akan mengubah pilihan calonnya hanya 3 persen. Jadi kurang efektif untuk meraih suara,” jelasnya.(*)