Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan program pinjaman modal kerja sebesar Rp500 miliar melalui Bank Lampung khusus bagi petani jagung. Skema ini disalurkan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan.
Anggota Komisi II DPRD Lampung, Mikdar Ilyas, menjelaskan setiap petani bisa memperoleh pinjaman hingga Rp11 juta per hektare. “Hasil komunikasi saya dengan Gubernur, beliau sudah menyiapkan Rp500 miliar lewat Bank Lampung untuk modal kerja petani. Kalau ini berjalan, Lampung bisa menjadi lumbung jagung nasional,” kata Mikdar, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Menurut legislator Fraksi Gerindra itu, program ini mencerminkan sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung ketahanan pangan yang telah menjadi bagian dari RPJMD maupun program nasional.
Mikdar menekankan, dukungan pinjaman ini memberi keleluasaan bagi petani untuk memilih bibit unggul maupun pupuk terbaik. “Suport bantuan pinjaman ini memberikan kebebasan kepada petani. Jadi, maksimalkan kesempatan yang ada,” ujarnya.
Ia menilai, peralihan sebagian petani dari singkong ke jagung merupakan langkah strategis karena jagung memiliki nilai ekonomi tinggi, termasuk sebagai pakan ternak. “Ini gebrakan luar biasa, peluang besar bagi Lampung,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra Lampung itu.
Adapun persyaratan untuk mengakses pinjaman relatif sederhana, yakni tidak masuk daftar hitam perbankan serta memperoleh rekomendasi dari kepala desa.
Mikdar optimistis program ini dapat memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu sentra jagung nasional. “Saat ini saja Lampung sudah masuk tiga besar produsen jagung nasional. Kalau program ini berhasil, kita bisa mengurangi impor jagung yang mencapai 7–10 juta ton per tahun,” ujarnya.












