Lonjakan serapan gabah dari petani membuat Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung kewalahan. Hampir seluruh gudang induk milik Bulog di wilayah ini sudah terisi penuh.
“Gudang induk kami ada 13 kompleks dengan kapasitas total 103 ribu ton. Saat ini, 12 kompleks sudah penuh dan satu lagi hampir penuh. Dalam waktu kurang dari sepekan, seluruh gudang induk dipastikan penuh,” ujar Pimpinan Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, Minggu (4/5/2025).
Masalah ini juga menjadi sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi II DPRD Provinsi Lampung bersama Bulog dan pihak terkait. Sekretaris Komisi II, Aribun Sayunis, menilai kondisi ini menunjukkan pentingnya peningkatan kapasitas dan infrastruktur Bulog, terutama di daerah sentra produksi pangan seperti Lampung Selatan.
“Bulog Lampung Selatan baru naik status dari grade D ke C. Saya mendorong Kanwil Bulog untuk segera menaikkan lagi statusnya ke Grade B,” tegas Aribun, Rabu (22/5/2025).
Menurutnya, sebagai daerah lumbung pangan nasional, Lampung Selatan membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Peningkatan grade akan membuka peluang penambahan jumlah gudang dan tenaga kerja di wilayah tersebut.
“Lahan di sekitar gudang Bulog Lampung Selatan masih sangat luas. Ini menjadi dasar kuat untuk mendorong peningkatan statusnya,” tambah Aribun.
Sebagai langkah antisipatif menghadapi panen raya padi, Bulog Lampung telah menambah 40 unit gudang sewa dengan kapasitas tambahan sekitar 55 ribu ton. Dengan penambahan ini, total kapasitas penyimpanan Bulog di Lampung kini mencapai 160 ribu ton, terdiri dari gudang induk dan gudang sewa.