Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Pertanian oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung di Kabupaten Lampung Timur.
Menurutnya, kehadiran SMK dengan fokus pertanian di wilayah pedesaan sejalan dengan arahan Presiden dalam meningkatkan kualitas sektor pertanian melalui pendidikan vokasi berbasis keterampilan.
“Rencana ini tentu baik, sesuai dengan harapan Bapak Presiden agar mutu pertanian kita ditingkatkan. Anak-anak desa tidak perlu lagi ke kota untuk belajar. Ini sangat positif untuk pemerataan akses pendidikan,” ujar Andika, Rabu (7/5/2025).
Namun demikian, Andika mengingatkan agar Disdikbud Lampung tidak mengulangi kesalahan proyek serupa di masa lalu, seperti pembangunan sekolah unggulan di Desa Sunusuban, Lampung Tengah, yang menurutnya hingga kini tidak jelas kelanjutannya.
“Kita dukung sepenuhnya, tapi jangan sampai hanya jadi proyek di atas kertas. Kasus sekolah unggulan di Lampung Tengah itu harus jadi pelajaran,” tegas politisi muda dari Dapil Bandar Lampung tersebut.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya ketersediaan lahan yang luas dan tenaga pengajar berkualitas, terutama yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga kompeten dalam praktik lapangan.
“Pertanian itu tidak cukup teori. Harus ada praktiknya. Guru-gurunya pun harus bisa turun langsung ke lapangan. Sekolah juga harus punya kebun atau lahan praktik yang memadai,” ujarnya.
Berdasarkan data laman sirup.lkpp.go.id, proyek pembangunan SMK Pertanian di Lampung Timur ini dianggarkan sebesar Rp5,69 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2025. Sekolah akan dibangun di atas lahan seluas 1.117,6 meter persegi, dengan proses tender yang dimulai sejak Maret dan pelaksanaan kontrak dijadwalkan antara Juli hingga Desember 2025.
Andika berharap proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga mampu mencetak generasi petani muda yang siap bersaing di era pertanian modern.