Diskusi Publik, Anggota DPRD Lampung Khoir Paparkan Pentingnya Organisasi Masiswa

Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, menilai ruang digital kini menjadi sarana penting untuk menyuarakan aspirasi publik.

Ia menyebut tagar seperti #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu sebagai bentuk perlawanan di era digital yang patut dihargai.

“Sepanjang kita masih bisa bersuara dan berpendapat, kita masih baik-baik saja,” ujar Khoir dalam sebuah diskusi publik baru-baru ini.

Ia menegaskan, eksistensi organisasi mahasiswa menjadi indikator utama kondisi demokrasi. “Indonesia akan benar-benar gelap jika kampus tak lagi punya organisasi mahasiswa yang aktif,” tegasnya.

Diskusi tersebut juga menghadirkan akademisi UIN Raden Intan Wahyu Iryana, Ketua AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma, aktivis PMII Sapriyansah, dan pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas Ferri Amsari (daring).

Wahyu menyoroti rendahnya budaya literasi yang melemahkan daya kritis terhadap kebijakan publik. Ia juga mengkritisi anggaran pendidikan yang dinilai belum menyentuh kebutuhan esensial dunia pendidikan.

Dian Wahyu menambahkan pentingnya organisasi mahasiswa dalam membentuk jurnalis kritis dan independen. Ia juga mengingatkan soal maraknya teror terhadap jurnalis dan pembatasan ruang kritik yang mengancam kebebasan pers.

Sementara itu, Sapriyansah menegaskan kampus harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk bersuara. “Jika dibungkam, generasi kita akan tumbuh dalam ketakutan, bukan keberanian,” ujarnya. (*)

Exit mobile version