Seorang perempuan berusia 22 tahun berinisial T menjadi korban dugaan pelecehan seksual disertai kekerasan di sebuah masjid di Jalan Udang, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat siang, 31 Oktober 2025.
Insiden itu terjadi ketika korban tengah melaksanakan salat Zuhur, sesaat setelah salat Jumat selesai. Pelaku diduga TR, pria yang tinggal di lingkungan yang sama dengan korban.
Berdasarkan laporan polisi bernomor LP/B/1276/X/2025/SPKT/Polsek Teluk Betung Selatan/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung, korban melapor ke Polsek Teluk Betung Selatan pada pukul 16.18 WIB. Dalam laporannya, korban menyebut pelaku masuk dari pintu belakang masjid dan mendekatinya dari arah belakang saat ia sedang sujud.
“Pelaku jongkok di belakang korban dan memaksa agar wajah korban mengarah ke arah kemaluan pelaku,” tulis laporan itu. Ketika korban mencoba melawan, pelaku menekan kepala korban dengan tangan kanan hingga korban merasakan sakit di bagian punggung. Pelaku juga memukul wajah korban berkali-kali hingga menimbulkan luka dan memar.
Menurut Fredi, paman korban, pihak keluarga langsung mendampingi korban menjalani visum et repertum di RS Bhayangkara Polda Lampung malam harinya. Ia mengatakan keponakannya mengalami trauma berat dan masih ketakutan karena pelaku merupakan tetangga sendiri.
“Kepalanya memar, wajahnya lebam, dan dia masih sangat syok. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, apalagi peristiwa ini terjadi di rumah ibadah,” kata Fredi
Dari rekaman kamera CCTV yang beredar di lingkungan setempat, terlihat pelaku masuk mengendap-endap dari pintu belakang masjid. Ia mendekati korban yang sedang sujud pada rakaat ketiga. Korban sempat berteriak dan melawan. Seorang perempuan yang datang untuk salat mendengar teriakan itu dan segera menolong korban.
Pelaku sempat melarikan diri dengan meninggalkan jubah dan ponselnya di dalam masjid. Ia kabur bertelanjang dada sebelum akhirnya ditangkap warga dan diserahkan ke Polsek Teluk Betung Selatan.
Polisi masih memeriksa pelaku secara intensif. Kasus ini menyita perhatian publik lantaran terjadi di tempat ibadah dan melibatkan pelaku yang tinggal satu lingkungan dengan korban.
Korban kini dalam perawatan medis dan mendapatkan pendampingan psikologis dari keluarga serta kepolisian.
