Mengawali rangkaian kunjungan kerja tiga hari di Provinsi Maluku, Wakil Presiden Gibran Rakabuming meninjau progres pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Selasa, 14 Oktober 2025. Proyek Strategis Nasional (PSN) ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke kawasan timur Indonesia.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran menekankan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu agar segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Bendungan Way Apu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional.
“Jadi harapan beliau ini agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Fery Moun Hepy, seusai mendampingi Wapres dalam peninjauan.
Fery menjelaskan, penyelesaian bendungan ditargetkan rampung pada September 2026. Wapres, katanya, akan terus memantau perkembangan proyek agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat.
Bendungan Way Apu dirancang untuk mengairi sekitar 10 ribu hektare sawah, menyediakan air baku, serta mengurangi risiko banjir di wilayah sekitar. Bendungan ini juga akan dilengkapi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 8 megawatt sebagai sumber energi ramah lingkungan. Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan memperkuat peran Maluku dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dalam peninjauan tersebut, Wapres Gibran didampingi oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku Irjen Dadang Hartanto, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Bupati Buru Ikram Umasugi, serta sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Satker Bendungan Way Apu Budi Prasetyo dan General Manager Operasional PT PP (Persero) Tbk Apri Setiawan.
Pertemuan berlangsung dalam suasana kerja yang konstruktif, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur strategis demi pemerataan ekonomi nasional.












