Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung, Lesty Putri Utami, menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan tidak hanya diukur dari kemampuan teknis atau manajerial, tetapi juga dari kepekaan dalam membangun hubungan dan komunikasi yang empatik.
Hal itu disampaikan Lesty saat menjadi narasumber dalam seminar bertema “Menguatkan Eksistensi Perempuan di Era Transformasi Bangsa” yang digelar Forum Pendidikan Kewarganegaraan (Fordika) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila), Sabtu (20/9/2025).
Menurut Lesty, di tengah dinamika politik dan sosial yang kian kompleks, pemimpin perempuan harus terus berkembang baik secara personal maupun profesional agar mampu menjawab tantangan zaman.
“Pemimpin perempuan harus berani tampil autentik, tidak meniru orang lain, dan tidak kehilangan jati diri. Autentisitas adalah fondasi utama kepemimpinan yang efektif,” ujar Lesty.
Ia juga membagikan sejumlah strategi kepemimpinan efektif, mulai dari membangun komunikasi yang kuat, menerapkan gaya kepemimpinan inklusif, mengedepankan kecerdasan emosional, hingga mengutamakan kolaborasi dibanding pencapaian individu.
Selain itu, Lesty menekankan pentingnya memiliki mentor, bersedia membimbing orang lain, menjaga integritas, dan menyeimbangkan kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi.
“Pemimpin perempuan yang efektif adalah mereka yang mampu menciptakan ruang kerja produktif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan. Kepemimpinan bukan tentang siapa yang paling berkuasa, tapi siapa yang mampu memberi makna dan perubahan,” tandasnya.

							










