Suasana berbeda terlihat di depan Kantor Pemprov Lampung, Senin (1/9/2025). Ribuan massa aksi yang datang menyuarakan aspirasi disambut langsung Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar dan jajaran Forkopimda.
Berbekal pengeras suara, Gubernur Mirza berupaya menenangkan massa dengan mengajak perwakilan mereka berdialog.
“Ini bukti bahwa pemerintah daerah tidak anti kritik dan terbuka mendengar suara rakyat,” kata Mirza.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat yang hadir. “Kalian sudah membuktikan rasa cinta terhadap Lampung dan masyarakatnya,” ucapnya.
Menurut Mirza, kehadiran massa di depan kantor pemerintah adalah hal yang baik. “Ketika ada hal yang tidak sesuai, kalian hadir untuk menyampaikan aspirasi. Dan hari ini, saya bersama jajaran Pemprov, Kapolda, dan DPRD hadir di sini untuk mendengarkan,” ujarnya.
Gubernur memastikan seluruh aspirasi akan ditampung dan diperjuangkan ke pemerintah pusat. Ia juga mengingatkan massa agar tetap menjaga kondusivitas. “Tolong jaga Lampung, dari hari ini, besok, sampai masa depan. Karena kalianlah masa depan Lampung,” pungkasnya.
Dalam aksi itu, mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan utama. Di antaranya, pengesahan RUU Perampasan Aset, pemotongan gaji dan tunjangan anggota DPR, peningkatan kesejahteraan dosen dan guru, hingga reforma agraria sejati untuk petani. Mereka juga mendesak reformasi Polri, mengadili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan, serta menolak RKUHAP dan efisiensi anggaran pendidikan maupun kesehatan.