Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung Deni Ribowo menilai kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung di sektor pendidikan membawa dampak nyata terhadap pengendalian inflasi daerah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, pada Agustus 2025 tercatat deflasi bulanan (month-to-month) sebesar 1,47 persen, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat inflasi 0,07 persen.
“Kelompok pendidikan kembali mencatat deflasi tahunan cukup dalam, yakni 15,10 persen dengan andil 0,98 persen di era Gubernur Rahmat Mirzani Djausal. Ini belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Deni Ribowo, Rabu (3/9/2025).
Deni menjelaskan, dari empat subkelompok pendidikan, dua di antaranya mengalami deflasi signifikan, yakni pendidikan dasar dan anak usia dini sebesar -1,77 persen, serta pendidikan menengah yang turun hingga -51,23 persen. Sebaliknya, pendidikan tinggi naik 11,95 persen, dan pendidikan lainnya meningkat 4,30 persen.
“Secara keseluruhan, kelompok pendidikan menyumbang deflasi year-on-year sebesar 0,98 persen, terutama dari jenjang SD, SMP, dan SMA,” ujarnya.
Politisi Demokrat ini menyebut fenomena tersebut menjadi bukti bahwa kebijakan daerah mampu mengubah dinamika ekonomi.
“Kebijakan penghapusan uang komite melalui subsidi lebih dari Rp100 miliar kepada SMA/SMK/SLB terbukti menekan biaya pendidikan dan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat,” terang Deni.
