Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), terus didalami pihak kepolisian. Jasad ADP ditemukan dalam kondisi mengenaskan — kepala terbungkus lakban — di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Keterangan saksi dan rekaman CCTV menjadi petunjuk awal dalam mengurai simpul kasus yang kini menjadi sorotan publik itu.
Menurut penyelidikan sementara, korban sempat berinteraksi dengan penjaga kos pada malam sebelum ditemukan meninggal. “Korban sempat menyapa penjaga kos dengan mengatakan, ‘Ayo, Mas,’” ujar salah satu penyidik, dikutip Senin (14/7).
Rekaman kamera pengawas mengungkap aktivitas terakhir korban. Pada pukul 23.23 WIB, ADP terekam memasuki kamar kos. Tak lama kemudian, sekitar pukul 23.24 WIB, ia keluar membawa kantong plastik.
Namun, kecurigaan muncul saat dua orang—salah satunya penjaga kos yang mengenakan kemeja bermotif garis putih-biru—tampak mencoba membuka jendela kamar korban. Aksi ini diduga dilakukan setelah korban tak kunjung keluar kamar pada pagi harinya.
Setelah berhasil mencongkel jendela, penjaga kos terlihat setengah membenamkan tubuhnya ke dalam ruangan untuk membuka pintu dari dalam. Ketika pintu berhasil dibuka, ia langsung masuk dan mendapati korban tergeletak kaku di lantai kamar.
“Korban tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak. Wajahnya kaku, membuat penjaga menduga ia telah meninggal,” ungkap sumber di lokasi.
Tak berselang lama, seorang pria lain berjaket hijau masuk ke kamar dan merekam kondisi korban menggunakan ponsel. Anehnya, setelah proses perekaman selesai, kedua orang itu pergi begitu saja tanpa melapor atau mengamankan tempat kejadian perkara. Pintu kamar korban pun ditinggalkan dalam kondisi terbuka.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif dan penyebab kematian ADP. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan sejumlah bukti tengah dianalisis. Publik berharap pihak berwenang bergerak cepat dan transparan dalam mengungkap kasus yang mengundang pertanyaan ini.